Menko Pokuham Menghimbau Agar Masyarakat Tidak Terpengaruh Isu Konflik Jelang Pemilu



Jakarta, Kominfo - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto menghimbau kepada  aparat keamanan untuk menyadarkan masyarakat agar tidak terprofokasi atau terpengaruh konflik dalam pemilihan umum serentak yang akan diselenggarakan April mendatang. Pemilu adalah proses demokrasi, dimana rakyat 5 tahun sekali diwajibkan untuk memilih pemimpinnya.


“Pemilu adalah proses demokrasi dimana lima tahun sekali masyarakat diberi hak untuk memilih pemimpin kita, eksekutif dan legislatif. Artinya suasananya harus gembira karena ada peluang memilih, bukan suasana tegang, suasana saling berhadapan, saling hujat menghujat,” ujar Menko Polhukam setelah rapat koordinasi mengenai Kesiapan Pengamanan Tahapan Masa Rapat Umum/Kampanye Serta Tahapan Pengambilan Suara dan Penghitungan Suara di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (20/3/2019).

Baca juga : Pihak Jokowi Kewalahan Menangani HOAX

Menurut Menko Polhukam, pemilu bukanlah ajang siapa melawan siapa, tetapi para pemimpin berhadapan dengan rakyat menampilkan performance nya, visi dan misinya, kompetensinya, kualitasnya, sehingga rakyat mampu untuk memilih yang terbaik.


“Jadi salah apabiloa sekarang kita mendengar ada saling berhadapan, saling melawan,” kata Menko Polhukam Wiranto.


Menko Polhukam mengakui masih ada ancaman kegaduhan dan hambatan yang telah ditransformasikan dalam indek kerawanan pemilu oleh Bawaslu dan Kepolisian. Ia pun menyarankan agar aparat di daerah segera mungkin mengenali, menemukan dan menyelesaikan segala ancaman gangguan tersebut sehingga ketika saatnya pemilu dilaksanakan tidak akan ada masalah.


“Intinya adalah aparat keamanan sudah siap untuk mengamankan pemilu. Dari angka yang kita peroleh di sini, personel yang dikerahkan antara kepolisian dan aparat TNI itu sebanyak 593.812 personel, besar sekali, hampir sebagian personel kita dikerahkan untuk itu,” kata Menko Polhukam Wiranto.

Sumber : kominfo.go.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Eyang Subur Pernah Mengaku Rosul Baru